Purwokerto, 4 November 2025 — Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) resmi membuka kegiatan AI Fundamentals in Action: SLR and SSR Training, sebuah pelatihan dua hari yang menghadirkan penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) dalam mendukung riset akademik dan inovasi ilmiah. Acara ini terselenggara berkat kolaborasi antara FPIK UNSOED dan BINUS University, dengan dukungan penuh dari civitas akademika lintas fakultas.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh T. Junaidi, S.E., M.Pi., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang mewakili Dekan FPIK UNSOED. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kemampuan menguasai teknologi baru, khususnya AI, telah menjadi keterampilan esensial bagi para akademisi masa kini.
“Kecerdasan buatan bukan sekadar tren, tetapi bagian dari transformasi dunia riset. Melalui pelatihan ini, kita mendorong sivitas akademika UNSOED untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga inovator yang mampu memanfaatkannya untuk menghasilkan penelitian yang lebih tajam, cepat, dan berdampak,” ungkap T. Junaidi.
Sementara itu, Prof. Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D. dari BINUS University dalam sambutannya menyoroti pentingnya kolaborasi lintas institusi dalam membangun kapasitas digital bangsa.
“Sinergi antara UNSOED dan BINUS adalah langkah nyata dalam memperkuat ekosistem riset nasional. Dengan memanfaatkan AI, kita dapat menjembatani keterbatasan manusia dalam menelusuri data ilmiah, sekaligus membuka peluang baru bagi inovasi penelitian yang lebih luas dan multidisipliner,” tutur Prof. Bens.
Pelatihan hari pertama menghadirkan Ir. Kuncahyo Setyo Nugroho, S.Kom., M.Kom., dosen dan peneliti di bidang sistem cerdas, yang membawakan materi “AI-Powered Literature Review: Streamlining PRISMA Workflow for Researchers.” Sesi ini menuntun peserta memahami bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam proses Systematic Literature Review (SLR) dengan pendekatan PRISMA — sebuah metode standar yang digunakan secara internasional dalam penyusunan tinjauan pustaka ilmiah.
Melalui sesi yang interaktif, para peserta diajak untuk mencoba langsung berbagai alat berbasis AI yang dapat membantu menyaring, mengelompokkan, dan menganalisis literatur penelitian secara otomatis. Suasana pelatihan berlangsung dinamis; peserta tampak antusias saat melihat bagaimana teknologi mampu “membaca” ratusan artikel ilmiah hanya dalam hitungan menit, sekaligus menampilkan visualisasi hasil analisis dalam format yang mudah dipahami.
“Biasanya butuh berhari-hari untuk meninjau ratusan jurnal,” ujar salah satu peserta dari Fakultas Biologi. “Tapi dengan pendekatan AI seperti ini, prosesnya jadi jauh lebih cepat dan akurat.”
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga membangun cara berpikir baru tentang bagaimana AI dapat menjadi mitra kolaboratif bagi peneliti. Narasumber menekankan bahwa penggunaan AI bukan untuk menggantikan peneliti, melainkan memperluas kapasitas manusia dalam mengolah informasi secara cerdas dan kritis.
Turut hadir Dr. Taufik Budhi Pramono, S.Pi., M.Si., selaku Ketua Jurusan Perikanan, beserta dosen, tenaga kependidikan, dan peserta dari berbagai fakultas di lingkungan UNSOED. Kegiatan berlangsung di Ballroom lantai 5 Gedung Akademik Terpadu (IAB) UNSOED, yang disulap menjadi ruang eksplorasi digital. Peserta tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terlibat aktif dalam simulasi langsung, berdiskusi, dan berbagi pengalaman riset masing-masing. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran lintas bidang, AI Fundamentals in Action menjadi momentum penting bagi UNSOED untuk menegaskan posisinya sebagai kampus yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan komitmen terhadap riset yang berkelanjutan.(AY)

